đź—» Cerita Rakyat Dari Nusa Laut
Hi Terima kasih telah menonton dan mendengarkan cerita ini.Suri Ikun adalah cerita rakyat dari Nusa Tenggara Timur, bercerita tentang salah satu anak dari k
PersaudaraanNusa Laut dan Ambalau Khatijah Suneth, S.Pd. 113 Pertikaian Asu dan Manjangan Muhd. Ali Sangadji, S.Pd. 117 Elang Raksasa Penjaga Pulau Buru Itulah cerita rakyat dari kampung Wamlana, Pulau Buru. 29 29 ANTOLOGI CERITA RAKYAT PULAU BURU ANTOLOGI CERITA RAKYAT PULAU BURU BENDERA PUSAKA DI DESA SIAHONI
KarerID - Loker Hari Ini: Lowongan Kerja Ai Mizushima Ngacoterus Cerita Dewasa Cerita Agustus 2022 - Update Lowongan Kerja Ai Mizushima Ngacoterus Cerita Dewasa Cerita Agustus 2022 Terbaru tahun 2022, Lowongan Kerja Ai Mizushima Ngacoterus Cerita Dewasa Cerita Agustus 2022 Adalah salah satu Perusahaan multi nasional yang bergerak di Bidang Lowongan Kerja Ai Mizushima Ngacoterus Cerita Dewasa
KBRNRote : Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) melalui Balai Kawasan Konservasi Perairan Nasional (BKKPN) Kupang terus berupaya untuk mendorong pemanfaatan kawasan secara berkelanjutan dengan melibatkan masyarakat agar tersedia mata pencaharian alternatif bagi masyarakat pesisir di sekitar Kawasan Konservasi Perairan Nasional
Sejarah Kebudayaan dan Adat Istiadat Suku Alor yang berasal dari Nusa Tenggara Timur. Alor adalah kabupaten yang terletak di Nusa Tenggara Timur, ibukota dari provinsi ini adalah Kalabahi. Alor merupakan kepulauan disebelah selatan pulau Alor adalah Timor Leste dan Selat Ombay, dibagian Utara Alor berbatasan dengan Laut Flores, di bagian Barat
Bersamadengan 18 cerita Rakyat Jepang yang ada di buku ini. Bila hikayat Urashima kita lihat secara geographis, maka bukan hanya cerita Urashima saja yang menjadikan Laut sebagai latar. Di dalam buku ini cerita berjudul si Nelayan dan Putri Rembulan, juga ada hikayat Ubur-Ubur. Makhluk laut yang awalnya memiliki cangkang yang sangat kuat dan
WajibTahu Jejak Sejarah Gedung Pertama Tempat Pengibaran Bendera Merah Putih Di Ja https:// via . @khoirulamin77. 2:20. 6 views. 4. 4. Pakar SEO Indonesia Retweeted. Pakar SEO Indonesia.
Ceritarakyat Batu Menangis yang menceritakan seorang ibu yang memiliki anak perempuan cantik ini berasal dari Kalimantan Barat. Sayang sekali, anak tersebut sangat angkuh dan pemalas. Suatu hari, sang ibu mengajak anak pergi ke pasar dan anak tersebut mengatakan bahwa ibunya adalah pembantu, sang ibu pun sedih dan berdoa agar anaknya dihukum, anak tersebut pun berubah menjadi batu dan menangis.
ceriterarakyat tematis Daerah Nusa Tenggara Timur, secara lebih terperinci jenis-jenis ceritera rakyat tematis yang ada dan dikenal oleh berbagai suku bangsa yang hidup di Nusa ··· Tenggara Timur. Demikian pula latar belakang dari ceritera rakyat tersebut. Sampai di mana ceritera rakyat tersebut masih berperan dalam kehidupan penduduk dan
h5kYR. Dari daerah Maluku, ada banyak sekali kisah yang menarik untuk disimak. Salah satunya adalah legenda Nenek Luhu atau yang juga dikenal sebagai asal mula terjadinya laguna Air Putri di Maluku. Kira-kira seperti apa kisahnya? Kalau penasaran, langsung saja simak selengkapnya berikut ini, ya!Kamu mungkin kurang familier dengan legenda Nenek Luhu asal daerah Maluku ini. Namun karena ada pepatah yang berbunyi tak kenal maka tak sayang, maka dari itu kamu harus membaca yang juga dikenal sebagai cerita rakyat terjadinya Laguna Air Putri ini menarik sekali untuk disimak. Kisahnya nggak kalah seru jika dibandingkan dengan yang lainnya, lho. Tidak hanya menghibur, tetapi ceritanya juga memiliki pesan moral yang baik untuk dijalankan dalam kehidupan ringkasan cerita legenda Nenek Luhu, di sini kamu pun akan menemukan ulasan unsur intrinsik, dan fakta menariknya. Daripada semakin nggak sabar, mending langsung saja cek kisah lengkapnya di bawah ini, yuk! Selamat membaca! Sumber Gambar Rumah Pada zaman dahulu kala, ada sebuah kerajaan bernama Luhu di Pulau Seram, Maluku. Kerajaan tersebut dipimpin oleh Raja Gimalaha. Di bawah kepemimpinannya, Kerajaan Luhu sangatlah makmur dan sentosa. Terlebih lagi, wilayahnya memang dikenal sebagai salah satu penghasil cengkeh yang besar. Sang raja memiliki seorang istri bernama Puar Bulan dan memiliki tiga orang anak, yaitu Ta Ina Luhu, Sabadin Luhu, dan Kasim Luhu. Semua anak-anaknya memiliki kepribadian yang baik, namun yang paling menonjol adalah si putri sulung, Ta Ina Luhu. Gadis itu tidak hanya cantik, tetapi juga mandiri, cekatan, dan tegas. Hingga pada suatu hari, datanglah penjajah Belanda ke wilayah Kerajaan Luhu. Mereka memang sudah lama mengincar wilayah tersebut karena tergiur dengan rempah-rempah yang dimilikinya. Tanpa buang-buang waktu lagi, para penjajah tersebut menyerang Kerajaan Luhu. Keadaan menjadi kacau balau karena pertempuran yang sengit. Karena memiliki senjata yang lebih canggih, Belanda tentu saja menang dan dapat mengalahkan rakyat Luhu dengan mudah. Dalam waktu singkat, mereka bisa menguasai kerajaan. Semua anggota kerajaan tewas terbunuh, hanya Ta Ina Luhu yang selamat. Meskipun begitu, para penjajah itu tidak tinggal diam. Mereka menangkap sang putri lalu dibawa ke Ambon untuk dijadikan istri dari panglima perang Belanda. Nasib Ta Ina Luhu Ketika sudah sampai di Ambon, Ta Ina Luhu tentu saja menolak untuk menikah dengan orang menyebabkan keluarganya tewas dan negerinya hancur. Namun, penolakan tersebut tidak diterima baik oleh sang panglima. Lantas apa yang terjadi selanjutnya? Tentu saja, wanita tersebut diperlakukan tidak baik dan bahkan sempat dilecehkan. Merasa tidak sanggup terus menerus mengalami hal seperti ini, ia pun berusaha mencari cara untuk pergi dari sana. Pada suatu hari, Ta Ina Luhu berhasil mengelabui tentara Belanda dan kabur dari Ambon. Ia berlari dan terus berlari hingga akhirnya tiba di sebuah kerajaan bernama Soya. Beruntungnya, tak hanya disambut dengan hangat, tetapi ia juga diperlakukan dengan baik di sana . Dirinya sudah dianggap sebagai saudara sendiri di tempat tersebut. Tak ayal, hal itu membuat hatinya merasa terenyuh dan merindukan keluarganya yang telah tiada. “Ayah, Ibu, Sabadin, Kasim, beta rindu sekali dengan kalian. Beta berharap semoga kalian tenang di sana,” lirihnya sembari terisak. Ta Ina Luhu merasa sangat aman dan nyaman tinggal di kerajaan Soya. Namun sepertinya, hal tersebut tidak berlangsung lama karena beberapa bulan kemudian ia diketahui sedang mengandung. Karena tak mau semakin merepotkan keluarga Soya, ia berencana untuk kabur. Pada suatu malam, wanita itu menjalankan rencananya untuk pergi dari kerajaan tersebut. Ia diam-diam pergi melalui pintu belakang istana dan membawa serta seekor kuda putih yang tengah ditambatkan di sebuah pohon tak jauh dari sana. Sebelum benar-benar pergi, ia bergumam, “Maafkan beta karena harus pergi dengan cara seperti ini. Beta tidak mau terus-terusan merepotkan keluarga kalian. Jangan cari dan relakan beta pergi.” Setelah itu, ia pun pergi dengan menaiki kuda putihnya. Baca juga Kisah Si Kancil dan Si Gajah beserta Ulasan Lengkapnya, Fabel Menarik yang Mengandung Pesan Bermakna Perjuangan pun Dimulai Ta Ina Luhu sendirian menyusuri hutan yang begitu sunyi. Ia sebenarnya tidak memiliki tujuan. Namun, dirinya tak memiliki pilihan selain terus memacu kudanya dan berharap menemukan tempat persembunyian yang aman. Berhari-hari, wanita itu hidup di jalanan hingga kemudian tibalah ia di puncak gunung. Ia berhenti di sana sejenak untuk melepaskan lelah setelah melakukan perjalanan yang sangat jauh. Pemandangan yang ia lihat dari puncak begitu indah sehingga mampu mengusir lelah dan membuat perasaannya sedikit lebih baik. “Negeriku… keindahanmu benar-benar membuatku begitu terpesona,” ucapnya. Setelah berkata demikian, dirinya tiba-tiba jatuh dari kudanya dan tidak sadarkan diri saking lelahnya. Ia baru bangun lagi keesokan harinya dengan kondisi perut yang begitu kelaparan. Sayangnya, di tempat itu tidak banyak makanan yang bisa ditemukan. Hanya ada rumput untuk memberi makan kudanya dan beberapa jambu biji yang masih tergantung di sebuah pohon tak jauh dari situ. Dengan sisa tenaga yang dimilikinya, ia mengambil buah jambu tersebut lalu memakannya sekadar untuk mengganjal perut. Pencarian Putri Ta Ina Luhu Sementara itu di tempat lain, Raja Soya tengah kebingungan mencari keberadaan Ta Ina Luhu. Ia memerintahkan semua pengawal untuk mencarinya di sekitar istana, tapi hasilnya masih nihil. “Ampun, Baginda. Kami sudah mencarinya ke mana-mana, tapi keberadaan Putri Ta Ina Luhu belum bisa ditemukan. Hanya saja, kuda putih milik Baginda tidak ada, sepertinya sang putri membawanya serta.” Mendengar kata-kata tersebut, sang raja tidak marah tetapi malah semakin khawatir dengan keadaan sang putri. Terlebih lagi, wanita itu sedang mengandung. Tanpa pikir panjang lagi, lelaki tersebut kemudian memanggil semua pejabat istana dan melakukan rapat. Katanya, “Aku ingin kalian mengumpulkan para pemuda untuk membantuku mencari Putri Ta Ina Luhu dan membawanya pulang dalam keadaan selamat.” “Baik, Baginda. Perintah Baginda akan kami laksanakan,” jawab salah seorang mewakili. Setelah itu mereka semua bergegas untuk melakukan titah raja. Ratusan pemuda sudah dikumpulkan dan dibagi dalam kelompok-kelompok supaya mempermudah pencarian. Mereka mencari sang putri dengan mengikuti jejak-jejak kuda yang tertinggal. Baca juga Kisah dari Nusa Tenggara Barat, Kembang Ander Nyawe Beserta Ulasan Lengkapnya yang Menarik tuk Kamu Simak Semakin Jauh Melarikan Diri Putri Ta Ina Luhu yang sedang berada di puncak gunung sayup-sayup mendengar teriakan yang memanggil namanya. Kemudian, sadarlah ia kalau Raja Soya pasti menyuruh orang-orang untuk mencarinya. Maka dari itu, ia memutuskan untuk pergi dari situ. Beberapa saat setelah sang putri pergi, salah satu rombongan raja tiba di tempat itu. Tentu saja mereka tak menemukannya, yang ada hanyalah sisa-sisa kulit dan biji dari jambu yang dimakannya. Lalu oleh orang-orang tersebut, tempat itu diberi nama Gunung Nona. Karena benar-benar tak mau ditemukan, sang putri semakin memacu kudanya dengan cepat untuk menuruni lereng gunung. Hingga sampailah ia di sebuah pantai bernama Amahusu. Angin di tempat tersebut begitu kencang sehingga menerbangkan topi yang dipakainya. Ketika hendak mengambil topinya, entah mengapa benda tersebut tiba-tiba berubah menjadi batu. Nah, batu tersebut lalu diberi nama Batu Capeu. Dengan sisa-sisa tenaga yang dimiliki, wanita tersebut meneruskan perjalanannya hingga ke Ambon. Namun di tengah perjalanan, ia merasa benar-benar haus sehingga berhenti di sebuah sumber air. Di sana, dirinya minum sepuasnya. Mata air inilah yang nantinya dinamakan Air Putri. Menghilang Secara Misterius Ta Ina Luhu memutuskan beristirahat sejenak di tempat tersebut sebelum kembali lagi ke puncak Gunung Nona. Namun tak berapa lama kemudian, lagi-lagi ada teriakan yang memanggil-manggil namanya. Hal tersebut tentu saja membuatnya gusar. Meskipun berusaha menghindar lagi, kali ini ia kalah cepat dengan rombongan yang diutus sang raja. Ia tak sempat kabur karena sudah dihadang oleh mereka. “Putri… Mari pulanglah bersama kami. Sang raja sudah menunggumu di istana,” kata salah seorang dari mereka. Karena sudah terjebak, Ta Ina Luhu turun dari kudanya dan berlutut. Ia berdoa kepada Tuhan supaya tidak dibawa pulang ke istana. “Tuhan… tolonglah Beta. Beta tak mau kembali ke istana dan merepotkan orang lain lagi. Beta hanya ingin hidup sendiri.” Saat salah seorang dari rombongan mendekat ke arah sang putri, tiba-tiba wanita tersebut menghilang begitu saja. Sontak, hal itu membuat semua orang yang menyaksikannya begitu terkejut. Mereka pun pulang dengan tangan hampa. Akan tetapi sejak peristiwa tersebut, ada sebuah mitos yang berkembang di Maluku mengenai Ta Ina Luhu. Katanya, wanita tersebut sering muncul dengan kaki separuh manusia dan separuh kuda pada saat Ujang Panas hujan turun, namun cuaca tetap panas. Bersamaan dengan hal tersebut, akan ada anak-anak yang hilang dan Ta Ina Luhulah yang diduga menculiknya. Baca juga Legenda Si Penakluk Rajawali Asal Sulawesi Selatan dan Ulasan Menariknya, Pelajaran Berharga tentang Ketulusan Unsur-Unsur Intrinsik Legenda Nenek Luhu Sumber Wikimedia Commons Setelah menyimak ringkasan cerita legenda Nenek Luhu, selanjutnya di sini kamu akan menemukan ulasan singkat unsur-unsur intrinsik dari kisah tersebut. Berikut penjelasannya 1. Tema Tema atau inti cerita dari legenda Nenek Luhu adalah tentang seorang perempuan yang tidak mau terus-terusan bergantung pada orang lain dan berutang budi. Maka dari itu, ia memilih untuk kabur dan hidup sendiri karena tak mau terlalu banyak merepotkan orang yang telah menolongnya. 2. Tokoh dan Perwatakan Dalam legenda Nenek Luhu ada beberapa tokoh yang akan dibahas dengan lebih mendalam. Yang pertama tentu saja adalah Ta Ina Luhu. Ia merupakan seseorang putri yang berparas cantik dan berkepribadian baik. Hanya saja, ia bertekad untuk hidup sendiri karena tidak enak terus-terusan bergantung pada orang lain. Ia merasa dirinya sudah terlalu banyak merepotkan dan berutang budi. Selanjutnya, ada panglima perang Belanda yang begitu kejam. Ia tak hanya menghancurkan kerajaan Ta Ina Luhu, tetapi juga membunuh keluarganya dan melecehkan dirinya. Kemudian di urutan terakhir adalah Raja Soya. Pria tersebut adalah orang yang baik. Ia mau menolong sang putri yang tengah mengalami kesusahan. 3. Latar Karena legenda Nenek Luhu atau yang juga dikenal sebagai cerita rakyat terjadinya laguna Air Putri ini berasal dari Maluku, maka sudah jelas jika ceritanya menggunakan latar tempat di daerah tersebut. Namun, di dalam cerita juga sudah dituliskan beberapa latar tempat yang lebih spesifik, yaitu istana Kerajaan Luhu, hutan, Ambon, istana Kerajaan Soya, dan masih banyak lagi. Untuk latar waktunya, beberapa juga sudah disebutkan dalam cerita. Contohnya adalah keesokan hari, pada malam hari, dan beberapa bulan kemudian. 4. Alur Legenda Nenek Luhu Dongeng yang telah kamu di atas menggunakan menggunakan alur maju. Kisahnya bermula dari penjajah Belanda yang menyerang Kerajaan Luhu, membunuh semua anggota kerajaan, dan hanya Putri Ta Ina Luhu yang selamat. Sang putri lalu dibawa paksa ke Ambon. Setelah mengalami penyiksaan, ia akhirnya berhasil kabur dan diangkat menjadi keluarga Kerajaan Soya. Namun saat mengetahui kalau dirinya hamil, ia memilih kabur karena tidak mau semakin merepotkan keluarga angkatnya. Sang raja kemudian menyuruh pemuda dari wilayahnya untuk mencari Ta Ina Luhu. Pada akhirnya, rombongan pemuda itu pulang dengan tangan kosong karena sang putri tiba-tiba menghilang begitu saja. 5. Pesan Moral Pesan moral atau amanat yang bisa kamu ambil dari legenda Nenek Luhu ini adalah supaya kamu kuat untuk menjalani kehidupan. Hidup ini keras maka kamu harus tetap berjuang. Selain itu, jangan selalu bergantung dan mengandalkan kebaikan orang lain. Selagi kamu bisa melakukan hal apa pun itu sendiri atau mandiri, maka lakukanlah. Tak hanya unsur intrinsiknya saja, jangan lupakan pula unsur ekstrinsik dari legenda Nenek Luhu ini. Unsur ekstrinsik tersebut biasanya meliputi latar belakang masyarakat, penulis, dan nilai-nilai yang sudah lama dilakukan. Baca juga Legenda Asal Usul Burung Cendrawasih dan Ulasannya, Kisah Si Burung Surga yang Mengandung Amanat Bermakna Fakta Menarik tentang Cerita Rakyat Terjadinya Laguna Air Putri di Maluku Sumber Twitter – papaOranje Tadi kamu sudah menyimak ulasan unsur intrinsiknya, kan? Nah, berikut ini ada fakta menarik dari kisah tersebut yang tidak boleh dilewatkan. 1. Laguna Air Putri Tadi, sudah disebutkan bahwa legenda Nenek Luhu memiliki kaitan erat dengan asal-usul Laguna Air Putri. Nah, obyek wisata tersebut tepatnya terletak di Desa Waiyoho, Kecamatan Seram Barat. Tempat ini sebenarnya adalah mata air yang muncul tepat di pinggiran pesisir pantai yang kemudian membentuk laguna. Uniknya, di laguna tersebut air tawar dari sumber mata air bercampur dengan air dari laut. Meskipun akses menuju ke sana bisa dibilang tidak mudah, tempat ini tetap menarik minat wisatawan, baik itu dari lokal maupun mancanegara untuk berkunjung. Baca juga Legenda Watu Maladong dari Nusa Tenggara Timur, Batu Sakti yang Menyuburkan Sumba, Beserta Ulasan Menariknya Sudah Puas Menyimak Legenda Nenek Luhu di Atas? Demikianlah tadi kisah lengkap dari legenda Nenek Luhu atau asal-usul Laguna Air Putri dari Maluku beserta ulasannya yang bisa kamu simak di sini. Gimana? Tentunya tidak hanya bagus, tetapi ada nilai moral yang bisa kamu pelajari, kan? Nah, kalau misalnya kamu masih mencari cerita nusantara yang lain, mending langsung cek artikel-artikel PosKata, deh. Contohnya adalah asal usul Kota Malang, legenda Buaya Perompak dari Lampung, cerita Putri Tandampalik dari Sulawesi Selatan, dan masih banyak lagi. Oh iya, kalau kamu mencari fabel, dongeng dari Barat, dan kisah para nabi, di sini juga ada, lho. Lengkap banget, kan? Makanya, baca PosKata terus, yuk! PenulisErrisha RestyErrisha Resty, lebih suka dipanggil pakai nama depan daripada nama tengah. Lulusan Universitas Kristen Satya Wacana jurusan Pendidikan Bahasa Inggris yang lebih minat nulis daripada ngajar. Suka nonton drama Korea dan mendengarkan BTSpop 24/7. EditorElsa DewintaElsa Dewinta adalah seorang editor di Praktis Media. Wanita yang memiliki passion di dunia content writing ini merupakan lulusan Universitas Sebelas Maret jurusan Public Relations. Baginya, menulis bukanlah bakat, seseorang bisa menjadi penulis hebat karena terbiasa dan mau belajar.
Cerita rakyat daerah Riau yang Kakak posting pada malam minggu ini bercerita tentang buruknya akibat sifat serakah. Cerita rakyat Riau ini sekalugus menceritakan asal muasal dari terbentuknya Pulau Senua. Wawasan adik-adik akan bertambah dengan membaca cerita rakyat kepulauan Riau yang kakak terbitkan malam hari ini. Selamat membaca. Cerita Rakyat Daerah Riau Asal Mula Pulau Senua Di kepulauan Natuna, ada sepasang suami istri, yaitu Baitusen dan Mai Lamah. Suatu hari, mereka merantau ke Pulau Bunguran agar bisa hidup lebih balk. Di Pulau Bunguran, mereka hidup bahagia. Para tetangga pun menyukai mereka. Mak Semah, seorang bidan kampung pun selalu bersedia menolong mereka jika salah satu di antara mereka ada yang sakit. Suatu hari, Baitusen menemukan sarang teripang, binatang laut yang mahal harganya jika dikeringkan dan dijual. Baitusen dan istrinya pun menjadi saudagar teripang yang kaya raya. Kehidupan yang mewah mengubah sifat Mai Lamah. la menjadi sombong dan pelit. Perempuan itu pun tidak mau lagi bergaul dengan para tetangganya yang miskin. Suatu hari, Mak Semah datang untuk meminjam beras. Mai Lamah membentaknya dan mengungkit tentang utang-utang perempuan itu. Mak Semah sangat sedih mendengar ucapan Mai Lamah. Sejak itu, para tetangga menjauhi Mai Lamah. Suatu waktu, tibalah saatnya Mai Lamah melahirkan. Mereka sudah memesan bidan dari pulau seberang, tetapi ia tak kunjung datang. Akhirnya, Baitusen mencoba meminta bantuan kepada Mak Semah dan tetangga lainnya. Namun, tak seorang pun mau menolong karena mereka pernah disakiti oleh Mai Lamah. Baitusen membawa istrinya ke pulau seberang untuk menemui bidan. Mereka menggunakan perahu. Mai Lamah meminta suaminya untuk membawa semua peti perhiasan dalam perahu mereka. Baitusen menuruti kemauan istrinya. Mereka membawa peti perhiasan, lalu menjalankan perahu itu. Ternyata, semakin ke tengah, gelombang laut semakin besar. Air masuk ke dalam perahu. Semakin lama muatan perahu semakin berat. Perahu tenggelam bersama seluruh perhiasan yang mereka bawa. Baitusen dan istrinya berusaha menyelamatkan diri. Mai Lamah berpegangan pada ikat pinggang suaminya. Mereka berusaha berenang ke tepian di tengah gelombang laut yang ganas. Tubuh Mai Lamah timbul dan tenggelam. Badannya berat, karena sedang mengandung dan ditambah banyaknya perhiasan yang ia pakai. Akhirnya, mereka sampai ke Pulau Bunguran Timur. Saat Mai Lamah yang sombong dan kikir menginjakkan kaki di pulau itu, tiba-tiba guntur menggelegar. Tampaknya, tanah Bunguran tidak mau menerima kedatangan perempuan itu. Tiba-tiba, tubuh Mai Lamah yang dalam keadaan mengandung berubah menjadi sebongkah batu besar. Lama kelamaan, batu tersebut berubah menjadi sebuah pulau. Masyarakat sekitar menamai pulau tersebut dengan Pulau Senua. Menurut bahasa masyarakat setempat “senua” adalah berbadan dua atau mengandung. Emas dan perak yang melilit tubuh Mai Lamah berubah menjadi burung walet. Pulau ini terletak di ujung Tanjung Senubing, Bunguran Timur. Sampai kini, Pulau Bunguran terkenal dengan sarang burung waletnya. Pesan moral dari Cerita Rakyat Daerah Riau Asal Mula Pulau Senua adalah Sifat kikir dan tamak akan mebawa celaka pada diri kita sendiri. Karena itu, kita harus saling tolong-menolong antar sesama. Baca cerita rakyat dari Riau lainnya pada artikel kami berikut ini Kumpulan Cerita Rakyat Daerah Riau dan Cerita Rakyat Riau Legenda Dayang Kumunah Daftar pustaka Navigasi pos
Asal usul Pulau Nusa merupakan cerita rakyat Kalteng yang akan kakak ceritakan pada malam hari ini. Konon munculnya Pulau Nusa disebabkan satu hewan yang sangat besar dan kuat yaitu Naga. Bagaimana kisah nya? Yuk kita baca bersama-sama. Cerita Rakyat Kalteng Asal Muasal Pulau Nusa Di Kalimantan Tengah Di dekat Sungai Kahayan, hidup seorang laki-laki bernama Nusa. Ia tinggal bersama istri dan adik iparnya. Untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, mereka bercocok tanam. Suatu saat, kemarau melanda desa mereka. Kekeringan terjadi dimana-mana. Sungai Kahayan pun lama-kelamaan surut. Tanaman mati, karena kekurangan air. Kemudian, Nusa dan keluarganya pergi meninggalkan desa itu untuk mencari penghidupan yang lebih baik. Dengan menggunakan perahu mereka mengarungi Sungai Ruhan. Tiba-tiba, di tengah perjalanan, ada sebuah pohon besar yang tumbang, sehingga jatuh melintang di tengah sungai. Perahu Nusa terhambat dan perjalanan tidak dapat dilanjutkan. “Mari kita potong pohon ini, Dik!” ujar Nusa kepada adik iparnya. Mereka berdua mencoba membelah batang pohon besar tersebut. Namun, setelah sekian lama mereka mencoba, belum juga berhasil. Sementara itu, hari semakin sore, mereka belum juga makan. “Aku akan mencari sesuatu ke dalam hutan untuk kita makan. Kau lanjutkanlah pekerjaan ini;” kata Nusa kepada adik iparnya. Lalu, ia masuk ke dalam hutan. Selang beberapa saat, Nusa kembali ke perahu mereka dengan membawa sebutir telur raksasa. “Lihatlah apa yang kubawa! Telur ini cukup untuk mengisi perut kita yang lapar!” kata Nusa, “Cepat rebuslah telur ini!”” Istri dan adik ipar Nusa memandang telur tersebut dengan wajah khawatir. “Bang, lebih balk jangan memakan telur itu. Tidakkah Abang tahu itu telur apa?” kata sang istri. “Aku tidak peduli ini telur apa. Jika kalian tidak mau memakannya, biar aku saja yang menghabiskannya!” Lalu, Nusa merebus telur itu dan memakannya hingga habis. Pagi harinya ketika terbangun dari tidur, Nusa merasakan tubuhnya gatal luar biasa. Muncul bercak-bercak merah. Ia panik dan meminta istrinya membantu menggaruk tubuhnya. Namun, rasa gatal justru semakin menjadi. Bukan hanya itu, bercak-bercak merah itu lalu berubah menjadi sisik-sisik sebesar uang logam di seluruh tubuhnya. Kemudian, adik iparnya pergi mencari pertolongan. °Maafkan Abang, Dik. Rupanya, telur yang Abang makan semalam itu adalah telur naga. Beginiiah jadinya, lama-kelamaan tubuh Abang akan menyerupai naga;” Kato Nusa dengan sedih. Adik ipar Nusa datang bersama serombongan warga. Mereka sangat terkejut melihat keadaan Nusa. Tubuhnya sudah ditumbuhi sisik dari dada sampai ujung kaki. Ukuran t ubuhnya pun semakin lama semakin besar. Panas terik menyengat tubuh Nusa yang dibaringkan di pinggir sungai. “Terik sekali matahari membakar tubuhku. Aku mohon gulingkanlah aku ke sungai,” kata Nusa. Cerita Rakyat Kalteng Asal Usul Pulau Nusa Dengan saling membantu, warga mendorong tubuh Nusa ke dalam sungai. Nusa mmandang langit kemudian bicara kepada istrinya, “Adinda, sebentar lagi akan terjadi badai besar. Lebih baik kau, adikmu, dan para penduduk segera meninggalkan tempat ini. Tinggalkanlah Abang di sini. Ini sudah menjadi takdir Abang. Kita harus berpisah. Maafkanlah Abang;” kata Nusa dengan sedih. Istri Nusa menangis tersedu-sedu, tetapi ia tidak dapat berbuat apa-apa. Ia pun pergi menyelamatkan diri bersama adiknya dan para penduduk. Benar saja. Menjelang malam, hujan besar melanda daerah itu. Petir bergemuruh dan Sungai Ruhun pun meluap. Tubuh Nusa hanyut terbawa banjir ke Sungai Kahayan. Sampai di muara Sungai Kahayan, Nusa berdiam diri. Ada banyak ikan kecil di sana yang bisa disantapnya. Namun, kehadirannya membuat cemas ikan-ikan di sekitarnya. Hidup mereka terancam. Lalu, mereka berunding mencari cara untuk membuat naga besar itu tidak lama tinggal di sana. “Bagaimana cara kita mengusirnya dari sini, teman-teman?” kata ikan jelawat. “Aku ada ide. Kalian tenanglah, tunggu aku beri aba-aba kepada kalian untuk membantuku.” kata ikan saluang. Sore harinya, Naga Nusa melihat seekor ikan saluang duduk termenung tidak jauh darinya. “Hai ikan mungil, kenapa kau terlihat sedih begitu?” tanya Naga Nusa. Ikan saluang menatap Naga Nusa dengan takut, “Tuan Naga, kemarin aku bertemu dengan seekor naga yang besarnya sama denganmu. Ia tahu kau tinggal di sini. Ia memintaku untuk menyampaikan kepadamu bahwa ia menantangmu berkelahi.” “Apa? Ia berani menantangku? Baiklah! Katakan kepadanya besok aku tunggu di sini.” seru Naga Nusa geram. Keesokan harinya, Naga Nusa sudah menunggu lawannya. Ia mondar- mandir sampai kelelahan, tetapi tak satu pun ikan datang. Bahkan, ikan saluang pun tidak muncul. Nusa pun kelelahan dan tertidur. Melihat Naga Nusa tertidur, ikan saluang yang semenjak tadi bersembunyi berjalan mendekati ekor naga tersebut. Tiba-tiba ia berteriak, “Tuan Naga! Musuhmu datang!” Naga Nusa terkejut dan memutar kepalanya ke arah ekornya, gerakannya mengeluarkan bunyi mendesau yang sangat keras. Nusa mengira bunyi itu adalah bunyi musuhnya, dengan cepat ia menggigit ekornya, karena dikiranya itu adalah musah yang datang Nusa melolong kesakitan. Ikan saluang segera memanggil teman temannya dan bersama-sama menggerogoti luka di ekor Naga Nusa. Nusa semakin kesakitan dan bergerak-gerak sekuat tenaga menghindari gigitan ribuan ikan kecil di ekornya. Lama-kelamaan ia kehabisan tenaga kemudian mati. Semakin hari kerangka naga yang mati tersebut tertimbun dan ditumbuhi pepohonan. Lama-kelamaan kerangka yang ditumbuhi pohon itu semakin luas sehingga membentuk sebuah pulau. Pulau inilah yang dinamakan Pulau Nusa. Letak pulau ini di Sungai Kahayan Pesan moral dari cerita rakyat kalteng Asal Usul Pulau Nusa adalah sebaiknya kita selalu berhati-hati dengan sesuatu yang tidak kita ketahui asal usulnya. Baca Cerita rakyat Kalimantan Tengah lainnya pada artikal kakak berikut ini Cerita Rakyat dari Kalimantan Tengah Buaya dan Naga
cerita rakyat dari nusa laut